Tugas Akhir M3 Pedagogik
DALAM INGATAN MANUSIA
BAB I
PENDAHULUAN
Memori atau ingatan adalah
retensi informasi dari waktu ke waktu yang melibatkan encoding, penyimpanan
dan pengambilan kembali. Para psikolog pendidikan mempelajari bagaimana
informasi diletakan atau disimpan dalam memori, bagaimana ia dipertahankan atau
disimpan setelah disandikan (encoded), dan bagaimana ia ditemukan atau
diungkapkan kembali untuk tujuan tertentu dikemudian hari. Memori membuat diri
kita terasa berkesinambungan. Tanpa adanya memori, kita tidak mampu
menghubungkan apa yang terjadi kemarin dengan apa yang sedang kita alami
sekarang.
Otak merupakan perangkat yang paling kompleks di dunia. Trilyunan sel otak memiliki fungsi
spesifik tetapi saling berhubungan. Mengendalikan seluruh aspek fisik dan
psikis manusia. Baik secara sadar maupun tak sadar. Kapasitas penyimpanan
memori di dalam otak jauh melebihi kapasitas hardisk komputer terbesar sekalipun. Otak memiliki kemampuan
menangani algoritma rumit secara bersamaan dalam jumlah tak terbatas, jauh
melebihi kemampuan prosesor komputer tercanggih sekalipun. Tapi
sayangnya manusia tidak mampu mengoptimalkan seluruh potensi otak tersebut,
sehingga otak tidak memungkinkan semua jejak ingatan itu tersimpan terus dengan
sempurna, melainkan berangsur-angsur akan menghilang. Tetapi ketika
orang yang bersangkutan diminta untuk mengingat kembali hal yang sudah diingatnya, terkadang mulai terlupakan sebagiannya.
Pengolahan
informasi mengandung pengertian tentang bagaimana individu mempersepsi,
mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang diterima individu
dari lingkungan. Pengolahan informasi merupakan perluasan dari bidang kajian
ranah psikologi kognitif. Psikologi kognitif sebagai upaya untuk memahami
mekanisme dasar yang mengatur cara berpikirnya orang (Anderson, 1980).
Perbedaan antara teori belajar dan teori pengolahan informasi adalah pada
derajat penekanan pada soal belajar.
Oleh
karena itu, penting untuk mempelajari cara
pengorganisasian informasi atau
pengetahuan dalam ingatan manusia agar dapat meningkatkan kemampuan memori.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Ingatan (Memori)
Memori merupakan simpanan informasi – informasi yang
diperoleh dan diserap dari lingkungan yang kemudian diolah sesuai dengan individu
yang bersangkutan. Memori
juga merupakan suatu proses biologi, yakni informasi diberi kode dan dipanggil
kembali. Pada dasarnya juga memori adalah sesuatu yang membentuk jati diri
manusia dan membedakan manusia dari mahluk hidup lainnya. Memori memberi manusia
kemampuan mengingat masa lalu, dan perkiraan pada masa depan. Memori merupakan
kumpulan reaksi elektrokimia yang rumit yang diaktifkan melalui beragam saluran
indrawi dan disimpan dalam jaringan syaraf yang sangat rumit dan unik di
seluruh bagian otak. Memori yang sifatnya dinamis ini terus berubah dan
berkembang sejalan dengan bertambahnya informasi yang disimpan.
Memori atau mengingat merupakan proses menerima, menyimpan
dan mengeluarkan kembali informasi-informasi yang telah diterima melalui pengamatan,
kemudian disimpan dalam pusat kesadaran (otak) setelah diberikan tafsiran.
Dalam otak, terdapat dua macam tempat penyimpan informasi atau tanggapan yaitu:
1.
Ingatan Jangka Pendek
Ingatan jangka pendek ialah tempat menyimpan informasi yang
akan dikeluarkan segera dalam waktu yang lebih
pendek. Ada 2 cara untuk meningkatkan ingatan jangka pendek, yaitu:
a.
Rehearsal adalah
pengulangan informasi secara sadar sebagai usaha untuk mempertahankan informasi
dalam ingatan jangka pendek.
b.
Encoding adalah
proses dimana informasi sensoris diubah kedalam bentuk yang dapat diingat.
Encoding dapat dilakukan dengan metode chunking, yaitu pengelompokan
beberapa huruf sebagai kata (small chunks), sekelompok kata sebagai
frase (larger chunks) dan serangkaian frase sebagai kalimat (even larger
chunks).
2.
Ingatan Jangka Panjang
Ingatan jangka panjang ialah gudang tempat menyimpan
informasi untuk masa yang cukup lama.
2. Teori
Ingatan (Memori)
Adapun teori yang paling banyak yang digunakan oleh para
ahli adalah teori tentang tiga proses memori, seperti berikut :
1.
Enconding
Enconding adalah proses dimana informasi sensoris diubah
kedalam bentuk yang dapat diingat. Enconding dapat dilakukan dengan
metode chunking, yaitu pengelompokan beberapa huruf sebagai kata (small
chunks), sekelompok kata sebagai frase (larger chunks) dan serangkaian frase
sebagai kalimat (even larger chunks). Proses pengubahan informasi dapat terjadi
dengan dua cara, yaitu :
a.
Tidak Sengaja, yaitu apabila hal-hal
yang diterima oleh indera dimasukkan dengan tidak sengaja ke dalam
ingatannya. Contohnya
adalah seorang anak yang menginginkan barang yang sangat ia mau, apabila tidak
dibelikan, ia akan menangis sekeras kerasnya. Kelakuan tersebut bisa tersimpan
di otak mereka karena dengan menagis sekeras-kerasnya ia akan dibelikan barang
yang ia mau.
b.
Sengaja, yaitu bila individu dengan
sengaja memasukkan pengalaman dan pengetahun ke dalam ingatannya. Contohnya
adalah seseorang yang sering jalan kesuatu tempat, ia akan hafal dengan sengaja
tempat tersebut.
2.
Storage
Storage adalah penyimpanan apa yang telah diproses dalam enconding tersebut. Proses ini disebut
juga dengan retensi yaitu proses mengendapkan informasi yang
diterimanya dalam suatu tempat tertentu. Sistem penyimpanan ini sangat
mempengaruhi jenis memori (sensori memori, memori jangka pendek, atau memori
jangka panjang). Setiap proses belajar akan meninggalkan jejak-jejak dalam diri
seseorang dan jejak ini akan disimpan sementara dalam ingatannya. Sehubungan
dengan masalah retensi dan kelupaan, ada satu hal penting yang dapat dicatat, yaitu interval atau jarak waktu
antara memasukkan dan menimbulkan kembali. Interval
dapat dibedakan atas :
a.
Lama Interval yaitu menunjukan
tentang lamanya waktu antara pemasukan bahan sampai ditimbulkan kembali bahan
itu. Lamanya berkaitan dengan kekuatan retensi
b.
Isi Interval yaitu
aktivitas-aktivitas yang terdapat pada interval. Aktivitas tersebut akan merusak atau
menganggu jejak ingatan sehingga dapat menyebabkan kelupaan.
c.
Retrieval adalah pemulihan kembali
apa yang telah disimpan sebelumnya. Proses mengingat kembali merupakan suatu
proses mencari dan menemukan informasi yang disimpan dalam memori untuk
digunakan kembali. Hilgrad (1975) menyebutkan tiga jenis proses mengingat,
yaitu :
1)
Recall yaitu mengeluarkan bagian
spesifik dari informasi, biasanya diarahkan dengan menggunakan Selective
attention adalah membatasi perhatian pada stimulus tertentu ketika ada
banyak stimulus yang hadir pada situasi tertentu. Individu lebih memperhatikan
karakteristik fisik dari stimulus, contohnya adalah volume dan ritme suara.
2)
Recognition yaitu mengenali bahwa
stimulus tertentu telah disajikan sebelumnya. Contohnya dalam soal pilihan
berganda, siswa hanya dituntut untuk melakukan recognition karena semua
pilihan jawaban sudah diberikan. Siswa hanya perlu mengenali jawaban yang benar
di antara pilihan yang ada.
3)
Redintegrative yaitu proses meningat
dengan menghubungkan berbagai informasi menjadi suatu cerita yang cukup
lengkap. Proses ini terjadi bila seseorang ditanya sebuah nama, misalnya Joko Widodo (presiden RI),
maka akan teringat banyak hal tentang tokoh tersebut.
Perbedaan antara recall dan recognition menunjukan adanya
fungsi petunjuk mengingat dalam recognition. Petunjuk ini membantu organisme
mengenali informasi yang akan diingat khususnya memori jangka panjang.
Pendekatan Information-Processing menyatakan bahwa memori
dapat dipahami melalui tiga proses, yaitu enconding, storage, dan interval.
Tapi dalam proses tersebut terlibat tiga sistem memori yang berbeda, yaitu
memori sensorik, memori jangka pendek (short
term memory), dan memori jangka panjang (long term memory).
1) Sensory
atau intake register:
informasi masuk ke sistem melalui sensory
register, tetapi hanya disimpan untuk
periode waktu terbatas. Agar tetap dalam
sistem, informasi masuk ke working memory
yang digabungkan dengan informasi di long-term memory.
2) Working
memory: pengerjaan atau operasi informasi
berlangsung di working memory, dan di sini
berlangsung berpikir yang sadar. Kelemahan
working memory sangat terbatas kapasitas isinya
dan memperhatikan sejumlah kecil informasi secara serempak.
3) Long-term
memory, yang secara potensial
tidak terbatas kapasitas isinya sehingga mampu menampung
seluruh informasi yang sudah dimiliki peserta didik.
Kelemahannya adalah betapa sulit mengakses
informasi yang tersimpan di dalamnya.
3. Faktor-faktor
Ingatan (Memori)
Proses
mengingat atau memori banyak dipengaruhi oleh berberapa faktor, yaitu :
1.
Faktor Individu: Proses mengingat akan lebih efektif
apabila individu memiliki minat yang besar, motivasi yang kuat, memiliki metode
tertentu dalam pengamatan dan pembelajaran memiliki kondisi fisik dan kesehatan yang baik.
2.
Faktor Sesuatu yang harus di Ingat adalah sesuatu yang
memiliki organisasi dan struktur yang jelas, mempunyai arti, mempunyai
keterkaitan dengan individu, mempunyai intensitas rangsangan yang cukup kuat.
3.
Faktor Lingkungan: proses mengingat akan lebih efektif
apabila ada lingkungan yang menunjang dan terhindar dari adanya
gangguan-gangguan.
4. Meningkatkan
Kemampuan Memori
Secara umum usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan memori
harus memenuhi tiga ketentuan sebagai berikut:
1.
Proses memori bukanlah suatu usaha
yang mudah. Oleh karena itu, perlu diperhatikan bahwa pengulangan sangat penting. Mekanisme dalam
proses mengingat sangat membantu organisme dalam menghadapi berbagai persoalan
sehari-hari. Seseorang dikatakan “belajar dari pengalaman” karena ia mampu
menggunakan berbagai informasi yang telah diterimanya di masa lalu untuk
memecahkan berbagai persoalan yang dihadapinya saat ini.
2.
Bahan-bahan yang akan diingat harus
mempunyai hubungan dengan hal-hal lain. khusus
mengenai hal ini, konteks memegang peranan penting. Dari uraian di depan jelas
bahwa memori sangat dibantu bila informasi yang dipelajari mempunyai kaitan
dengan hal-hal yang sudah dikenal sebelumnya. Konteks dapat berupa peristiwa,
tempat, nama sesuatu, perasaan tertentu dan lain-lain. Konteks ini memberikan retrievel cues atau karena itu
mempermudah recognition.
3.
Proses memori memerlukan organisasi.
Salah satu pengorganisasian informasi yang sangat dikenal adalah mnemonik
(bahasa Yunani: mnemosyne, yaitu dewi memori dalam mitologi Yunani). Informasi
diorganisasi sedemikian rupa (dihubungkan dengan hal-hal yang sudah dikenal)
sehingga informasi yang kompleks mudah untuk diingat kembali.
BAB III
KESIMPULAN
1.
Ingatan (Memori) adalah sesuatu yang
membentuk jati diri manusia dan membedakan manusia dari mahluk hidup lainnya.
Memori
memberi manusia kemampuan mengingat masa lalu, dan perkiraan pada masa depan.
Memori
merupakan kumpulan reaksi elektrokimia yang rumit yang diaktifkan melalui
beragam saluran indrawi dan disimpan dalam jaringan syaraf yang sangat rumit
dan unik di seluruh bagian otak. Memori
yang sifatnya dinamis ini terus berubah dan berkembang sejalan dengan
bertambahnya informasi yang disimpan.
2.
Teori Ingatan (Memori) adalah
sebagai berikut : 1) Enconding; 2) Storage. Sedangkan Interval dapat dibedakan
atas Lama Interval, Isi Interval dan Retrieval.
3.
Faktor-faktor Ingatan (Memori) yaitu
faktor individu, faktor sesuatu yang harus di ingat dan faktor lingkungan.
4.
Kemampuan Memori dapat meningkatkan
pengulangan/rekan, hubungan dengan hal-hal lain dan proses memori memerlukan organisasi
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, M.
Ngalim. 1999. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Almazini.P. 2015.
Mengoptimalkan Daya Ingat. www.makelarz.blogspot.com
Mahmud, M.
Dimyati. 1991. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Terapan. Yogyakarta:
PBFE.
Walgito, Bim.
1990. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset dit or delete it
and start blogging.
M.
NgalimPurwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
1999), 142
Almazini.P. Mengoptimalkan
Daya Ingat. www.makelarz.blogspot.com. 09 April
2015
M. Dimyati
Mahmud, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Terapan. Yogyakarta: PBFE,
1991), 79
BimoWalgito, Pengantar
Psikologi Umum, (Yogyakarta: Andi Offset dit or delete it and start
blogging, 1990), 165
Post a Comment for "Tugas Akhir M3 Pedagogik"